SENI BUROK DALAM KHITANAN
Kesenian tradisional Burok sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, terutama di daerah Pantura Jawa Tengah wilayah barat tepatnya di Kabupaten Cirebon dan Brebes. Dukungan pemerintah daerah Brebes yang begitu besar dan peran serta dari warga masyarakat Brebes yang menjadikan kesenian ini selalu berkembang dari tahun ke tahun. Kesenian Burok muncul pertama kali pada tahun 1934 yang dipelopori oleh para seniman Badawang yang kebetulan membuat boneka-boneka besar di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Seni pembuatan boneka yang awalnya dimaksudkan sebagai salah satu sarana syiar Islam ini lambat laun menyebar ke daerah-daerah lainnya di sekitar Cirebon, seperti Losari, Brebes l, ciledug dan lain lain. Mereka semua sangat rela berpanas-panasan demi sang tuan hajat bisa bahagia dan acaranya pun lancar . Kabupaten Brebes atau bisa di bilang daerah Ciledug adalah penggambaran berbagai bentuk dan karakter yang ditampilkan dalam kesenian Burok grup Pandawa Nada senantiasa dan grup Burok PKC ciledug mengalami perubahan, baik dari kostum yang dikenakan maupun perwatakan tokoh Burok yang ditampilkan. Perkembangan kesenian ini tidak lepas dari peran serta generasi muda yang selalu inovatif mencari terobosan baru, baik dari tampilan maupun dalam hal manajemen.Mereka di sewa sehari penuh dengan berkeliling dusun ( desa ), ini dilakukan agar anak yang sunat nanti naik punggungnya burok lalu diarak keliling RT dan RW ( kampung ), Untuk bisa menyewa satu grup burok, biasanyanya pemilik burok memasang tarif sekitar RP. 3 juta atau lebih . “Kita punya banyak pemain. Mulai dari penari, pemusiknya, para atraksi dan sebagainya, kurang lebih sekitar 30 orang sampai dengan 50 orang ” . warga warga desa akan tahu jika ada tetangganya di lingkungannya ada hajatan, kesenian ini bisa mempunyai misi yakni, mengingatkan kepada warga tetangganya untuk hadir di rumah yang punya hajatan, kedua sebagai tanda kegembiraan, dimana si buah hatinya sudah dikhitan Selain kebahagiaan dari keluarga buat sang anak bisa juga membuat kebahagiaan tetangganya atu orang orang satu kampung pun sekaligus.
Bagi anak-anak yang lain juga merasa termotivasi bila teman bermainnya sudah dikhitan lalu naik burok sambil keliling kampungnya, anak ini jadi berani,dan teman bermainnya pun yang belum sunat akhirnya berkomunikasi dengan orangtuanya agar nanti saat sunat atau di khitan di kasih hiburan yaitu hiburannya adalah burok saja. Biasanya para penyewa ( penunggang burok ) di tempat di tengah tengah ( di bagian punggung belakang ) lalu kemudian burok di angkat sambil bergoyang goyang ( menari nari ) Kesenian " burok " adalah nama kesenian daerah yang berasal dari wilayah cirebon Burok sangat terkenal di daerah Cirebon , selain di daerah Cirebon Burok juga terkenal di daerah Brebes tepat nya di Ciledug Burok merupakan topeng cantik bermahkota yang dimainkan oleh 2 orang maupun lebih ,yang satu sampai 2 orang berperan sebagai tubuh bagian depan dan yang lain menjadi tubuh bagian belakang. Dengan diiringi oleh macam macam musik seperti halnya musik dangdut dan tarling cirebonan,burok yang ditunggangi oleh pengantin sunat ini di arak keliling kampung atau RT dan RW Dalam pertunjukannya kesenian burok ini terdiri dari beberapa pemain lain diantaranya singa depok, yaitu patung singa yang diangkat oleh 4 orang. Sebagin orang juga ada yang menambahkannya dengan kesenian barongsai dan musik tradisional angklung, barongsai, kaki kaki, boneka mini,, atraksi atraksi, kuda lumping dan sebagainya.Karena tunjukan ini biasa diadakan saat ada yang hajatan saja atau bisa juga di acar pentas seni bisa juga arak arak arakan , Arak-arakan adalah ciri khas kesenian Burok pada saat pementasan, dengan rute kurang lebih 3 kilometer, dan dimulai siang hari sekitar pukul 13.00 WIB. Musik pengiring kesenian Burok adalah dangdut Cirebonan dengan Sound Standard Show yang digerakkan dengn generator. Tata rias para pemain dalam kesenian Burok sangat mencolok dan tebal dengan guratan-guratan yang tegas dan jelas.
Komentar
Posting Komentar