TATA PENTAS KESENIAN BUROK
TATA PENTAS KESENIAN BUROK
Dalam pertunjukan biasanya memerlukan tempat atau
ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Tempat pertunjukan dapat
dilakukan di lapangan terbuka atau area terbuka, pendopo, dan pemanggungan
(stanging). Pertunjukan tari tradisional di lingkungan rakyat sering
dipergelarkan di lapangan terbuka, lain dengan kalangan bangsawan Jawa,
pertunjukan sering diadakan di pendapa, yaitu suatu bangunan berbentuk joglo
dan bertiang pokok empat, tanpa penutup pada sisinya (Jazuli, 1994: 20). Pada
pertunjukan kesenian tradisional biasanya yang digunakan adalah arena terbuka,
karena antara pemain dan penonton menunjukkan hubungan yang erat dan berbaur
menyatu.
1.
Pengetahuan Tata Pentas
Tata pentas bisa
disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang (Background) tempat
memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas adalah suasana seputar gerak
laku di atas pentas dan semua elemen-elemen visual atau yang terlihat oleh mata
yang mengitari pemeran dalam pementasan. Tata pentas dalam pengertian teknik
terbatas yaitu benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi
batas lingkungan gerak laku. Dengan mengacu pada definisi di atas dapat ditarik
suatu pengertian bahwa tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-benda
yang ada dipanggung guna menunjang seorang pemeran memainkan lakon.
Sebelum memahami
lebih jauh tentang tata pentas, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud dari pentas itu sendiri. Pentas menurut
Pramana Padmodarmaya ialah tempat pertunjukan dengan pertunjukan kesenian yang menggunakan manusia (pemeran) sebagai media utama. Dalam
hal ini misalnya pertunjukan burok, pertunjukan tari , teater tradisional (
ketoprak, ludruk, lenong, longser, randai makyong, mendu, mamanda, arja dan
lain sebagainya), sandiwara atau drama nontradisi baik sandiwara baru maupun
teater kontemporer. Webster mendefinisikan pentas sebagai suatu tempat yang
tinggi dimana lakon-lakon drama dipentaskan atau suatu tempat dimana para aktor
bermain. Sedang W.J.S. Purwadarminta dalam kamus umum bahasa Indonesia
menerangkan pentas sebagai lantai yang agak ketinggian dirumah (untuk tempat
tidur) ataupun di dapur (untuk memasak). Dengan demikian kalau disimpulkan
pentas adalah suatu tempat dimana para penari atau pemeran menampilkan seni
pertunjukan dihadapan penonton.
Selain istilah
pentas kita mengenal istilah panggung. Panggung menurut Purwadarminta ialah
lantai yang bertiang atau rumah yang tinggi atau lantai yang berbeda
ketinggiannya untuk bermain sandiwara, balkon atau podium. Dalam seni
pertunjukan panggung dikenal dengan istilah Stage melingkupi pengertian seluruh
panggung. Jika panggung merupakan tempat yang tinggi agar karya seni yang
diperagakan diatasnya dapat terlihat oleh penonton, maka pentas juga merupakan
suatu ketinggian yang dapat membentuk dekorasi, ruang tamu, kamar belajar,
rumah adat dan sebagainya. Jadi beda panggung dengan pentas ialah pentas dapat
berada diatas panggung atau dapat pula di arena atau lapangan.
Dari pengertian
di atas dapat dijelaskan, pentas merupakan bagian dari panggung yaitu suatu
tempat yang ditinggikan yang berisi dekorasi dan penonton dapat jelas melihat.
Dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan panggung pementasan, dan
apabila suatu seni pertunjukan dipergelarkan tanpa menggunakan panggung maka
disebut arena pementasan. Sehingga pementasan dapat
diadakan diarena atau lapangan.
Kini
yang dianggap pentas bagi seni pertunjukan kontemporer tidak saja berupa
panggung yang biasa terdapat pada sebuah gedung
akan tetapi keseluruhan dari pada gedung itulah pentas, yakni panggung dan
tempat orang menonton. Sebab pada penampilan seni pertunjukan tokoh dapat saja
turun berkomunikasi dengan penontonnya atau ia dapat muncul dari arah penonton.
Seperti istilah Shakespeare bahwa seluruh dunia ini adalah pentas ( all the
word’s stage). Dengan begitu bisa saja setiap lingkungan masyarakat memiliki
sebuah pentas yang memadai dan sesuai untuk mementaskan sebuah seni
pertunjukan.
2.
Makna Tata Pentas Pertunjukan kesenian burok
Tata pentas bisa
disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang (Background) tempat
memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas adalah suasana seputar gerak
laku di atas pentas dan semua elemen-elemen visual atau yang terlihat oleh mata
yang mengitari pemeran dalam pementasan. Tata pentas dalam pengertian teknik
terbatas yaitu benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi
batas lingkungan gerak laku. Dengan mengacu pada definisi di atas dapat ditarik
suatu pengertian bahwa tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-benda
yang ada dipanggung guna menunjang seorang pemeran memainkan lakon.
Pentas menurut
Pramana Padmo darmaya ialah tempat pertunjukan dengan pertunjukan
kesenian yang menggunakan manusia
(pemeran) sebagai media utama Selain istilah pentas kita mengenal istilah
panggung. Panggung menurut Purwadarminta ialah lantai yang bertiang atau rumah
yang tinggi atau lantai yang berbeda ketinggiannya untuk bermain sandiwara,
balkon atau podium. Dalam seni
pertunjukan panggung dikenal dengan istilah
Stage melingkupi pengertian
seluruh panggung. Jika panggung merupakan tempat yang tinggi agar karya seni yang diperagakan diatasnya dapat
terlihat oleh penonton, maka pentas juga merupakan suatu ketinggian yang dapat membentuk dekorasi, ruang tamu, kamar
belajar, rumah adat dan
sebagainya. Jadi beda panggung dengan pentas ialah pentas dapat berada
diatas panggung atau dapat pula di arena atau lapangan.
Dari pengertian di atas dapat
dijelaskan, pentas merupakan bagian dari panggung yaitu suatu tempat yang
ditinggikan yang berisi dekorasi dan penonton dapat jelas melihat. Dalam
istilah sehari-hari sering disebut dengan panggung pementasan, dan apabila
suatu seni pertunjukan dipergelarkan tanpa menggunakan panggung maka disebut
arena pementasan. Sehingga pementasan dapat diadakan diarena atau lapangan.
3.
Peran Dan Fungsi Tata Pentas Pertunjukan Burok
Dalam sebuah pertunjukan kesenian
burok tata pentas memegang peranan yang sangat penting. Karena pengaturan
pentas akan memberikan efek positif kepada para lakon yang mempertontonkan
pertunjukan kesenian burok dan penonton
yang menyaksikan pertunjukan seni tersebut. Adapun peran tata pentas dalam seni
pertunjukan adalah sebagai media dalam sebuah pertunjukan kesenian burok.
Sedangkan fungsi tata pentas
pertuntunjukan seni burok yakni :
1. Sebagai
tempat para lakon dalam memainkan pertunjukan kesenian burok.
2. Sebagai
tempat untuk para lakon maupun official dalam mempersiapkan setiap sesi dalam
pertunjukan kesenian burok.
3. Lokatif
yaitu sebagai tempat untuk memberikan ruang gerak yang leluasa kepada para
lakon atau para pemaian dalam melakukan pertunjukan kesenian burok. Tata
panggung harus disesuaikan dengan kebutuhan dan gerak-gerik lakon yang harus
diatur atau ditata dengan sebaik-baiknya.
4. Ekspresif
yaitu sebagai tempat untuk mengatur dekorasi panggung atau pentas (background) sesuai dengan pertunjukan
kesenian burok yang akan diadakan atau untuk memperkuat, memberi penjelasan dan
mengambarkan keadaan sekitar serta
menciptakan suasana sesuai dengan gerak laku pertunjukan kesenian burok
tersebut.
5. Untuk
tempat mengatur tata pencahayaan, sound system dan ornamen-ornamen atau
alat-alat lain yang dibutuhkan dalam pertunujan kesenian burok sehingga dapat
dimengerti dan menarik dilihat penonton meskipun dari jarak jauh.
Komentar
Posting Komentar