Makna Dalam Kesenian Burok
MAKNA
KESENIAN BUROK
Seni Islam memiliki makna tentang ajaran Islam dan
spiritual yang menjadi simbol dalam seni. Simbol-simbol tersebut dapat
mencirikan seni Islam yang terdapat pada sebuah karya seni Islam. Simbol itu
berasal dari bahasa Yunani yaitu symbolon yang berarti tanda atau ciri yang
memberitahukan sesuatu kepada seseorang. Manusia dalam hidupnya selalu
berkaitan dengan simbolsimbol yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Manusia adalah animal symbolicum, artinya bahwa pemikiran dan tingkah laku
simbolis merupakan ciri yang betul-betul khas manusiawi dan bahwa seluruh
kemajuan kebudayaan manusia mendasarkan diri pada kondisi-kondisi itu
(Endraswara 2006:171). Simbol adalah segala sesuatu (benda material, peristiwa,
tindakan, ucapan, gerakan manusia) yang menandai atau mewakili sesuatu yang
lain atau segala sesuatu yang telah diberi makna tertentu menurut Geert (dalam
Kusumastuti 2009: 26). Penjelasan simbol menurut Kusumastuti (2009: 26) bahwa
simbol atau lambang mempunyai makna atau arti yang dimengerti, dipahami dan
dihayati 18 dalam kelompok masyarakatnya. Simbol memiliki bentuk dan isi yang
disebut dengan makna. Bentuk simbol merupakan wujud lahiriah, sedangkan isi
simbol merupakan arti atau makna. Menurut Hayawaka (dalam Kusumastuti 2009:27),
proses simbolik terdapat pada semua tingkat peradaban manusia dari yang paling
sederhana sampai pada yang telah maju, dari kelompok masyarakat paling bawah
sampai pada kelompok yang paling atas, dengan demikian simbol seni dapat
diartikan sebuah makna atau lambang yang memiliki bentuk dan isi diungkapakan
melalui bentuk ungkapan ekspresi dan memuat nilai-nilai yang ada dalam seni.
Pendapat Parson (dalam Rohidi 2000:268) menjelaskan bahwa manusia dalam
berkomunikasi menggunakan simbol-simbol yang masing-masing mempunyai fungsi
tersendiri bagi orang-orang yang bersangkutan dalam tindakan antar mereka.
Masing-masing perangkat simbol itu yang sekaligus merupakan jenis simbol
terbagi menjadi empat macam. Pertama, simbol konstitutif, yaitu simbol yang
terbentuk sebagai kepercayaan-kepercayaan dan biasanya merupakan inti dari
agama. Kedua, simbol-simbol kognitif, yaitu simbol-simbol yang membentuk ilmu
pengetahuan. Ketiga, simbol-simbol penilaian moral, yaitu simbol-simbol yang
membentuk nilai-nilai dan aturan-aturan. Kempat, simbolsimbol ekspresif, yaitu
simbol-simbol yang berfungsi untuk mengungkapan perasaan. Simbol menurut Rohidi
(2000: 269) dijelaskan bahwa prinsip pembentukan simbol pada dasarnya adalah
abstraksi. Abstraksi dari sesuatu yang dikonsepkan dan diberi tanda khusus,
kemudian tanda yang disebut simbol itu 19 mempunyai kekuatan membentuk konsep
dari suatu benda atau gagasan yang ditandai, dengan demikian bahwa simbol harus
ada makna dan sekaligus juga harus ada obyek. Simbol seni adalah simbol
perasaan atau lebih tepatnya simbol yang terwujud dari abstraksi total
pengalaman emosional manusia. Simbol dalam seni Islam merupkan situasi realita
dalam seluruh kesempurnaan Allah SWT meliputi aspek kenisbian sesuatu dan
refleksi wujud maupun simbol positif dari tingkat realita yang lebih tinggi dan
akhirnya adalah Realita Terakhir itu sendiri, kedua aspek tersebut harus
ditekankan, yang pertama dapat disamakan dengan kehampaan dan yang lainnya
dengan aspek positif materi, bentuk, warna dan sebagainya, yang digunakan dalam
suatu karya seni (Nars 1994: 204). Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
simbol merupakan segala sesuatu (benda material, tindakan, ucapan, gerakan)
yang memiliki sebuah makna yang saat itu diciptakan oleh pencipta simbol.
Simbol dalam karya seni Islam pun ada yang mana menjelaskan tentang kepercayaan
agama Islam dan ajaran agama.
Makna yang tersembunyi dibalik bentuk
pertunjukan Burokan, antara lain: Makna syukuran bagi siapapun yang menanggap
Burokan, terutama dianggap sebagai seni pertunjukan rakyat yang Islami; Makna
sinkretis bagi yang melihatnya dari tradisi Badawang (boneka-boneka yang ada
muncul dari cara berfikir mitis totemistik yang berasal dari hubungan arkaistik
sebelum Islam menjadi agama dominan di Cirebon); Makna akulturasi bagi benda
yang bernama Buroq (sebagai pinjaman dari daerah Timur Tengah terkait dengan
kisah Isra Mi’raj Nabi Muhamad SAW yang dipercayai sebagian masyarakat Cirebon
sebagai dongeng dari tempat-tempat pengajian yang diabadikan juga dalam
lukisan-lukisan kaca); Makna universal bagi sosok hewan seperti Buroq, yang
sebenarnya dapat ditemukan di dalam mitos-mitos bangsa tertentu, misalnya
Yunani, terdapat pula mahluk seperti Buroq, yakni Centaur (mahkluk berwujud
kuda bertubuh dari dada sampai kepala adalah manusia). Di mana di dalam dunia
perbintangan dikenal sebagai rasi Sagitarius. Demikian pula bagi bangsa Mesir,
seperti kita kenal pada Sphinx.
Struktur pertunjukan seni Burok
pada prosesi khitanan adalah sebuah proses
komunikasi antara manusia
dengan sang Pencipta
dalam bentuk tanda dan
simbol. Komunikasi tersebut
sebagai bentuk sarana
yang terjadi terhadap si
anak sunat dalam
proses ketika akan memasuki masa remaja atau dewasa muda, dengan demikian si anak
sunat harus sudah siap memasuki lingkungan
di mana dia
berada. Selain itu pula,
ketika Burok topeng Rahwana pada
atraksi pertunjukan terakhir
ditempat yang punya hajat
dengan mengambil bantal
kemudian dilempar keatas
rumah tuan hajat, hal
ini mengandung makna
dimaksudkan untuk membuang
sial atau malapetaka. Oleh
karena itu, bantal
diartikan sebagai tempat
imajinasi atau dunia mimpi dengan
harapan bahwa segala bentuk malapetaka dan khayalan yang tidak diharapkan menjauh
dari yang punya
hajat khususnya si anak sunat.Memahami pertunjukan
seni Burok pada prosesi khitanan
pada dasarnya seni Burok
semacam hiburan anak
yang diperuntukkan sebagai hiburan bagi anak
yang hendak dikhitan
dengan tujuan ngalap berkah
dengan menunggangi kendaraan Burok kaitannya nama
kendaraan Nabi Muhammad SAW
ketika peristiwa Isra Miraj.
Sarana Komunikasi Simbolik Untuk Orang Tua Kasih sayang yang
diberikan orang tua terhadap si anak sunat dalam bentuk khitanan memperlakukan
anak sunat dengan
dua cara yaitu fisik dan psikis.
Secara psikis anak
yang dikhitan diperlakukan dengan penuh
kasih sayang, di
manja, dikabulkan segala
permintaannya, dilayani segala kehendaknya
seolah raja sehari.
Secara fisik anak sunat
dijajakan disebuah tempat yang
relatif tinggi tampak jelas padapandangan mata seluruh hadirin yang hadir dalam pesta. Puncak perlakuan
fisik terhadap anak yang dikhitan dalam
upacara prosesi khitanannya
adalah menaikkan ke
atas pundak boneka Burok, kemudian diusung oleh dua orang penari Burok dan
diiringi tetabuhan, diarak
keliling kampung beramai-ramai dengan menggunakan seni Burok sebagai medianya.
Nampak dari kejauhan
sosok raja kecil yang
berpakaian tokoh wayang
kesatria. Anak yang
sedang menjalani upacara inisiasi
dianalogikan dengan wujud-wujud
boneka-boneka binatang yang
terdapat dalam iring-iringan
prosesi. Mereka adalah harapan, angan-angan serta impian para
orang tua atas masa depan anaknya.
Sarana
Komunikasi Simbolik Bagi Seniman Makna
yang terkandung dalam
pertunjukan seni Burok bagi sang seniman
sebagai wujud sarana
komunikasi yang mengekspresikan perasaan manusia guna
memperhalus dan memperluas
komunikasi menjadi sebagai persentuhan
rasa yang akrab dengan menyampaikan
pesan dan pengalaman sang seniman kepada penonton. Komunikasi yang
disampaikan seni adalah
pengalaman yang berharga
bermula dari imajinatif
kreatif. Seni Burok sangat
bermakna atau dapat diresapkan
pada dirinya karena
mengandung kekuatan pesan
yang komunikatif. Dalam proses
komunikasi tingkat hubungan
antara makna pribadi yang
dipancarkan oleh si
seniman pada hasil
karyanya dengan makna umum
sangat memungkinkan dan
menentukan karyanya diterima oleh masyarakat.
Komentar
Posting Komentar