TATA RIAS DAN BUSANA DALAM KESENIAN BUROK
TATA RIAS DAN BUSANA DALAM KESENIAN BUROK
Tata
rias dan tata busana yang dimaksudkan dapat diperhatikan pada uraian di
bawah ini.
1. Tata Rias
Pada dasarnya, tata rias bukan sesuatu
yang asing bagi semua orang, khususnya kaum wanita sebab tata rias merupakan
aspek untuk mendukung penampilan dan telah menjadi kebiasaan sehari-hari. Tata
rias untuk koreografi merupakan kelengkapan penampilan yang bersifat mutlak.
Seorang aktor atau artris pada waktu akan tampil di depan publiknya selalu
mempersiapkan diri merias wajahnya. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya
pandangan (penglihatan) mata seseorang dalam menjangkau obyek yang jauh, yang
berkisar antara 5 - 7 meter, bahkan ada yang mencapai kurang lebih 20 meter.
Dengan demikian, seseorang yang tampil dalam jarak tersebut perlu mendapat
bantuan dari peralatan kosmetik agar wajahnya
tetap dapat dilihat jelas.
Di samping itu, tata rias juga
bertujuanuntuk membuat penampilan penari berbeda dengan kondisi sehari-hari,
terlebih jika tarian yang dibawakan menghendaki penampilan wajah yang berbeda, apakah menjadi lebih tua, lebih
muda, atau digambarkan menyerupai wajah hewan tertentu. Dengan demikian, tata rias untuk koreografi mempunyai perbedaan tertentu dengan tata rias sehari-hari.
Perbedaan tersebut bisa terletak pada
aspek bentuk, bahan, atau tekniknya. Semuannya akan sangat tergantung pada
konsep koreografinya.
2. Fungsi Tata Rias
Berdasarkan
fungsinya, tata rias untuk koreografi dapat dibagi menjadi dua hal, yaitu
sebagai berikut.
1. Tata Rias berfungsi sebagai penegas garis (contur) wajah
Seseorang yang tampil di depan umum
(publik) dalam jarak yang relatif jauh membutuhkan cara-cara tertentu untuk
membuat garis wajahnya tampak jelas, yaitu yang terdiri dari garis-garis pada
alis, mata, hidung, dan mulut (bibir). Di samping itu juga diharapkan wajah
tidak tampak terlalu datar (flat), akan tetapi diharapkan adanya bayangan pada lekuk-lekuk wajah
(shadow) yang berupa penonjolan. Penonjolan tersebut dimaksudkan untuk
menunjukan kedimensionalannya.
2. Tata Rias berfungsi sebagai pembentuk karakter penari
Tata rias selain berfungsi mempertegas
garis wajah, tat arias panggung ( stage make up) berfungsi sebagai pembentuk
karakter penari, yaitu memperjelas atau mempertegas kehadiran tokoh-tokoh
tertentu. Dengan demikian, tata rias
berfungsi untuk merubah wajah asli menjadi wajah tokoh-tokoh tertentu yang sesuai dengan
konsep koreografinya.
Jika ingin mendapatkan atau memenuhi fungsi di
atas, terlebih dahulu seorang penata
rias (make up desainer) perlu mengetahui sedikit tentang anatomi wajah,
mengingat wajah manusia terdiri dari beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut
harus diperlakukan dengan cara yang berbeda, baik teknik, bahan atau bentuk
yang diinginkan.
Bentuk wajah menunjukan adanya perbedaan
antara bentuk wajah (muka) lebar dan bentuk wajah (muka) bundar. Perbedaan
tersebut akan berpengaruh besar jika sebuah koreografi menghendaki kesan wajah
penari yang sama. Sehingga perbedaan-berbedaan bentuk harus dinetralkan.
Tujuannya adalah agar penari di atas penggung tidak mempunyai perbedaan satu
dengan yang lainnya.
Bentuk wajah (muka) persegi dan bentuk
wajah (muka) kecil sangat jauh berbeda. Dalam hal ini dibutuhkan teknik atau
ketrampilan dari seorang penata rias, agar wajah yang sangat jauh berbeda dapat
mempunyai kesan yang sama.
Beberapa
bentuk wajah atau muka tersebut akan berpengaruh besar terhadap cara-cara
merias atau teknik (make up) sebab bentuk-bentuk wajah tersebut akan
mempengaruhi jarak dari bagian-bagian muka itu sendiri. Misalnya letak dan
jarak mata terhadap alis, hidung atau mulut.
Meskipun
demikian, cara-cara merias pada tingkat
dasar sesungguhnya sama saja, Oleh karena itu, yang perlu diperhatikan adalah teknik dan
pengetahuan dasar merias wajah.
a. Anatomi Wajah
Seperti yang telah diketahui bersama,
bahwa wajah atau muka seseorang tidak hanya terdiri dari kulit atau daging
saja, tetapi dibentuk oleh tulang-tulang yang rata, menonjol dan cekung.
Misalnya tulang dahi yang menonjol (cembung) atau rata, tulang pipi yang
cembung atau menonjol. Atau tulang di bawah pipi rata.
Cekung,
cembung dan rata pada permukaan wajah cendrung tidak sama, seringkali semuanya
tampak datar. Oleh karena itu, dalam teknik tata rias, tulang-tulang dan permukaan wajah tersebut
harus ditegaskan dan sudah barang tentu
menggunakan alat-alat dan bahan merias.
Adapun
bagian-bagian dari wajah yang membuthkan penekanan bisa diperhatikan dari bagian
yang disebut primer (utama) dan sekunder (kedua). Bagian yang utama adalah
bagian yang perlu mendapatkan penonjolan, sedangkan bagian kedua hanya
mendapatkan penegasan. Di samping itu,
ada juga bagian yang istimewa atau khusus, yaitu bagian mata dan alis,
bagian hidung dan bagian mulut.
Bagian wajah yang disebut primer atau
bagian yang utama adalah bagian yang mempunyai dasar tulang yang menonjol
sehingga perlu ditonjolkan. Adapun penonjolan tersebut dapat dipergunakan
warna-warna yang lebih terang dan menyolok.
Adapun
bagian yang disebut khusus adalah bagian wajah yang perlu mendapat perhatian
khusus, yaitu bagian sekitar mata dan alis. Bagian ini perlu mendapatkan suatu
penekanan adanya efek bayangan atau shadow. Sedangkan bagian-bagian yang
memiliki kontur (garis) seperti alis dan garis mata perlu mendapatkan
penegasan.
Di samping itu, yang perlu mendapat perhaian adalah bibir, bibir ini mempunyai bentuk tertentu,
dimana kadang tidak serasi dengan bagian yang lain seperti terlalu kecil,
terlalu besar atau terlalu lebar.
Bagian wajah yang mendapat perhatian
khusus pula di samping kedua bagian yang telah disabutkan di atas adalah
hidung. Secara anatomis bagian hidung merupakan bagian yang mempunyai banyak
variasi. Di mana variasi tersebut dapat menunjukkan ciri-ciri etnis tertentu.
Tetapi juga bisa tidak demikian, karena seorang dengan orang lain mempunyai perbedaan yang mendasar tentang
bentuk hidungnya, atau bentuk bagian wajah yang lain.
Demikianlah bagian-bagian yang terangkum
dalam ruang lingkup anatomi wajah (muka). Hal ini dikemukakan sebagai pengantar
pengenalan tentang bagian-bagian wajah. Tujuannya agar dalam merancang tata
rias untuk kebutuhan koreografi dapat dikerjakan dengan tepat dan baik.
Pengenalan tentang anatomi wajah
dimungkin mendapatkan mengatasi kesulitan-kesulitan tertentu dalam merencanakan
desain tatarias yang tepat atau sesuai dengan keinginan penata tari. Oleh
karena itu yang diutamakan pada tata rias adalah kemampuan teknis atau praktek
merias. Salah satunya yang mendapat perhatian dalam merias wajah adalah
membentuk alis.
b.Teknik
Membentuk Alis Mata
Teknik membuat garis alis dapat diukur
menggunakan pensil alis. Menarik garis
alis jangan terlalu tinggi. Karena akan
mendapatkan bentuk alis yang
tidak serasi dengan lengkung kelopak mata. Untuk itu dapat digunakan
Teknik menggris mengukur garis alis
mulai dari sayap hidung ke ujung pensil.
Atau mengukur dari sayap hidung ke ujung
awal mata. Dengan demikian ditemukan titik permulaan melukiskan garis alis yang
bagus.
Panjang
garis alis dapat diukur dengan cara
menempelkan pensil dari sayap hidung ke ujung ke ujung akhir mata, Sehingga
didapatkan penentuan panjang atau pendeknya alis yang akan dibuat.
3. Tata Rias Tari
Tata rias dalam seni pertunjukan,
khususnya dalam seni tari merupakan salah satu kelengkapan yang penting. Hal
ini disebabkan oleh dua faktor yang mendasar yaitu:
1. Tata rias merupakan bagian yang berkaitan
dengan pengungkapan tema atau isi
cerita, maka tata rias merupakan salah
satu aspek visual yang mampu menentun interpertasi penonton pada obyek estetik
yang disajikan atau sesuatu yang ditarikan.
2. Tata rias sebagai salah satu upaya untuk
memberikan ketegasan atau kejelasan dari anatomi wajah, karena sajian tari pada
umumnya disaksikan oleh penonton dengan jarak yang cukup jauh, yaitu antara 5 -
7 meter.
Sebuah sajian tari yang bersifat tematik
atau sajian yang bersifat naratif (bercerita) sangat membutuhkan upaya untuk
menonjolkan karakteristik wajah. Tata rias yang bersifat karakteristik sudah
barang tentuk dibutuhkan pemahaman tentang karakter objek yang ditarikan, baik
karakter manusia ataupun binatang.
Model
ketrampilan penata rias dapat diawali dari ketrampilan tat arias sehari-hari,
yaitu membuat garis alis, memberikan penonjolan pada tulang pipi, atau membentuk
bibir. Hanya saja yang perlu
diperhatikan dalam membentuk wajah adalah memperhatikan pada aspek desain
(pola) dan jenis tata rias tertentu, misalnya tat arias yang didasarkan pada
karakter tari klasik, yang umumnya membagi karakternya dalam beberapa
jenis, yaitu meliputi.
Tata
Rias karakter dasar
Dalam
tata rias karakter dasar ini ada 4 jenis yaitu:
- Tata rias jenis karakter putri halus.
- Tata rias jenis karaktrer putri kasar
(gagah)
- Tata rias jenis akrakter putra halus
- Tata rias jenis karakter putra gagah
Perbedaan antara karakter-karakter
tersebut di atas lebih ditentukan pada bentuk alis, seperti putri halus dan
putri kasar yang sangat menonjol pada bentuk alisnya. Demikian pula putra halus
dan putra gagah, yaitu yang ditampakan pada penonjolan karakter pada bentuk
alis dan pada bentuk kumis. Selain dari pada itu juga terdapat perbedaan pada
bentuk jambang dan godek.
Bentuk-bentuk karakter tokoh yang sangat
menonjol dalam seni pertunjukan tari, utamanya
pada wayang orang adalah berangkat pada dasar karakter terebut di atas,
dan ditambah beberapa rias khusus.
Di samping itu juga terdapat bentuk
karakter yang dapat digolongkan pada jenis tata rias fensi, yaitu yang terdapat
pada seni pertunjukan rakyat atau wayang orang seperti bentuk-bentuk punakawan
(dagelan).
Komentar
Posting Komentar