KESENIAN BUROK SEBAGAI MEDIA DAKWAH



     Kegiatan dakwah sudah ada sejak adanya tugas dan fungsi yang harus diemban oleh manusia dibelantara kehidupan dunia ini. Hal itu dilakukan.dalam rangka menyelamatkan seluruh alam, termasuk di dalamnya manusia itu sendiri. Namun, kegiatan dakwah sering kali difahami, baik oleh masyarakat awam ataupun masyarakat terdidik, sebagai suatu kegiatan yang sangat praktis, sama dengan tabligh (ceramah). Kegiatan dakwah itu terbatas hanya di majelis-majelis taklim, masjid dan mimbar keagamaan lainnya.

     Dakwah pada hakikatnya merupakan risalah bagi setiap mukmin, perintah Rasulullah yang menuntut tanggung jawab pelaksanaannya sepanjang masa dalam berbagai keadaan. Pada tingkat realisasi, dakwah tetap erat kaitannya dengan lima unsur, yakni juru dakwah (da’i), sasaran (masyarakat atau mad’u), materi, metode dan media dakwah. Dalam hal ini, seni merupakan salah satu media dakwah yang cukup efektif dalam menyentuh kesadaran bagi sasaran dakwah.

     manusia diberi status khusus sebagai Khalifatullah dalam kehidupan di muka bumi ini. Bekal yang diberikan kepadanya adalah kekuatan fisik dan kekuatan berfikir yang dilengkapi dengan rasa dan nafsu. Nafsu manusia tidak selamanya mendorong kearah yang positif. Bahkan kecenderungan ke arah negatif pada umumnya lebih kuat, terutama bila fikir dan rasa manusia tidak mampu untuk dikendalikan. Disinilah manusia dalam kehidupan sosial sebagai khalifatullah dituntut untuk mengajak kepada kebaikan dan meninggalkan kejelekan atau dengan kata lain disebut dakwah.

     Kegiatan dakwah sering difahami sebagai upaya untuk memberikan solusi Islam terhadap berbagai masalah kehidupan dari seluruh aspek seperti aspek ekonomi, sosial, budaya, hukum, politik dan lain-lain. Oleh karena itu, dakwah haruslah dikemas dengan cara dan metode yang tepat dan pas, dakwah harus tampil secara aktual dalam arti memecahkan masalah yang kekinian dan hangat di tengah masyarakat. Faktual dalam arti kongkrit dan nyata, serta konstektual dalam arti relevan dan menyangkut problema yang sedang dihadapi oleh masyarakat.Penggunaan metode atau cara yang benar merupakan bagian darikeberhasilan dakwah itu. Sebaliknya bila metode dan cara yang dipergunakan
dalam menyampaikan sesuatu tidak sesuai dan tidak pas akan mengakibatkan sesuatu yang tidak diharapkan atau tidak memenuhi target yang diharapkan.Dalam berbagai macam literatur dakwah, pembahasan tentang metode secara dasar merujuk sepenuhnya kepada firman Allah SWT dalam Al Quran Surah Al Nahl 125 yang artinya Seruhlah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat di jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.Sampai saat ini metode-metode yang dijelaskan dalam Al Quran ini dipakai dalam berbagai aktivitas dakwah yang dilakukan tidak hanya di masjid, pesantren, dan majlis ta’lim, tetapi juga di rumah sakit, perusahaan, hotel, radio, televisi bahkan internet.Namun demikian, aktivitas dakwah tampaknya belum berhasil secara penuh merubah keadaan masyarakat menjadi lebih baik. Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya, salah satunya adalah karena dakwah yang selama ini dilakukan bisa jadi cenderung kering, impersonal dan hanya bersifat informatif belaka, belum menggunakan teknik-teknik komunikasi yang efektif. Situasi ini mengindikasikan dakwah yang belum berpijak pada realitas sosial yang ada. Padahal dakwah dan realitas sosial memiliki hubungan interdependensi yang sangat kuat.

     Beberapa hal yang penting diketahui dalam dakwah adalah, bahwa ada dua segi dakwah yang tidak dapat dipisahkan, tetapi dapat dibedakan yaitu menyangkut isi dan bentuk, substansi dan forma, pesan dan cara penyampaiannya, esensi dan metode. Proses dakwah menyangkut kedua-duanya sekaligus dan tidak dapat dipisahkan. Hanya saja perlu perlu disadari bahwa isi, substansi, pesan dan esensi senantiasa mempunyai dimensi universal yang tidak terikat oleh ruang dan waktu. Dalam hal ini substansi dakwah adalah pesan keagamaan itu sendiri, itulah sisi pertama dalam dakwah. Sisi kedua, meskipun tidak kurang pentingnya dalam dakwah yakni sisi bentuk, forma, cara penyampaian dan metode.

     Selain hal diatas, sebuah media dakwah juga penting untuk dimengerti di dalam proses komunikasi dakwah. Media dakwah yang dipilih tentunya tidak lepas dari metode yang diterapkan dalam dakwah. Pengembangan metode dakwah sangat berkait dengan media yang harus menyertainya.

     Seni adalah ekspresi yang bernuansa Indah. Apakah itu ucapan atau ungkapan, lukisan atau tulisan, pendek kata dalam segala aspek kehidupan. Dengan ilmu segalanya menjadi mudah, dengan seni segalanya menjadi indah. Sedangkan menurut K. Prenc.M seni adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam hati orang yang dilahirkan dengan perantara alat-alat komunikasi dalam bentuk yang ditangkap oleh panca indera pendengaran (seni suara), penglihatan (seni lukis) atau yang dilahirkan dengan gerak (seni drama dan tari).Maka seni dapat digunakan sebagai salah satu media dakwah.

     Walisongo muncul saat runtuhnya dominasi kerajaan Hindu Budha di indonesia. Kesembilan “wali” yang dalam bahasa Arab artinya penolong ini merupakan para intelektual yang terlibat dalam upaya pembaharuan sosial yang pengaruhnya terasa dalam berbagai manifestasi kebudayaan mulai dari kesehatan, bercocok tanam, berniaga hingga kepemerintahan.Yang menarik dari kiprah walisongo adalah aktivitas mereka yang menyebarkan Islam di bumi pertiwi tidaklah dengan armada militer dan pedang, tidak juga menginjak-injak dan menindas keyakinan lama yang dianut oleh masyarakat Hindu-Budha yang saat itu mulai memudar pengaruhnya. Namun, mereka melakukannya dengan cara halus dan bijaksana. Mereka tidak langsung kebiasaan-kebiasaan lama masyarakat namun justru menjadikannya sebagai sara berdakwah mereka. Salah satu media yang mereka gunakan sebagai media dakwah adalah wayang dan burok.

     Kesenian Burok pertama kali di perkenalkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga untuk mengajak masyarakat kumpul-kumpul sekalian untuk memberikan dakwah agama Islam. Jadi sama saja seperti kesenian wayang, Kesenian Burok Cirebon Adalah sarana pembuka untuk saling bersilaturahmi. Burok khas Cirebon dibuat dengan rupa wajah wanita cantik dan dipakaikan kerudung. Mungkin karena dulunya digunakan untuk kebutuhan dakwah, kepala burok dipakaikan kerudung.


     Ditinjau dari sisi sosiokultural, sudah menjadi fakta bahwa salah satu pilar kesuksesan dakwah nabi Muhammad SAW dikalangan masyarakat Arab adalah strategi beliau dalam mendekati kaum Arab lewat pendekatan seni dan budaya. Adanya kitab suci Al-Qur’an yang bernilai sastra tinggi dilingkungan yang sangat menghargai sastra budaya pada saat itu merupakan bukti bahwa melalui budaya masyarakat mudah menerima ajaran-ajaran Islam. Begitu juga dalam menetapkan hukum atas sesuatu, beliau tidak menghilangkan budaya yang ada, melainkan hanya meluruskan hingga sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.Dalam pengertian yang luas, dakwah punya kaitan simbiosis dengan seni, dimana makna dan nilai-nilai Islam dapat dipadukan. Narnun dalam hal ini perlu adanya konsep dakwah yang lebih strategis lagi, dengan pengelolaan secara profesional yang mampu mengakomodasi segala permasalahan sosial. Di sini, seni dapat menjadi metode atau media dakwah, namun juga menjadi sasaran antara bagi dakwah Islamiyah itu sendiri.

     Dalam pengertian yang luas, dakwah punya kaitan simbiosis dengan seni, dimana makna dan nilai-nilai Islam dapat dipadukan. Narnun dalam hal ini perlu adanya konsep dakwah yang lebih strategis lagi, dengan pengelolaan secara profesional yang mampu mengakomodasi segala permasalahan sosial. Di sini, seni dapat menjadi metode atau media dakwah, namun juga menjadi sasaran antara bagi dakwah Islamiyah itu sendiri. Sebagai media atau metode, seni mempunyai proyeksi yang mengarah pada pencapaian kesadaran kualitas keberagamaan Islam yang pada gilirannya mampu mernbentuk sikap dan perilaku Islami yang tidak menimbulkan gejolak sosial, tetapi justru makin memantapkan perkembangan sosial. Sedangkan sebagai sasaran, dakwah diarahkan pada pengisian makna dan nilai-nilai Islarni yang integratif ke dalam segala jenis seni dan budaya yang akan dikembangkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAL USUL KESENIAN BUROK

KETERKAITAN KESENIAN BUROK DENGAN AGAMA ISLAM

RAHWANA